Novel Remaja Bagian 3
Chapter 3
Tanda tanya
"Selalu aku yang tak mengerti. Selalu
aku yang tak paham. Coba jelaskan! Bagian mana yang menyenangkan dari tidak tahu
apa apa"
_______________________________________________________
“kau pingsan selama 2 jam dan pak Alden yang membawa mu kesini” ucapan Yura tadi kembali berputar di fikiran gadis ini . ia kembali teringat tentang mimpinya yang selalu sja berkaitan dengan gurunya . anehnya sikap pak Alden berbanding terbalik saat di mimpinya.
“ Ah aku bisa gila jika terus memikirkan hal ini , aku butuh
udara segar” gumam Hanna
Ia
keluar dari kamarnya dan menemui ibunya untuk meminta izin.
“Ibu aku akan ke super market di depan komplek sebentar
ada yang perlu aku beli.”
“ah yaa kau perlu ibu temani ? pergi sendiri saja ya ibu
sedang mengurus berkas untuk meeting besok” ucap ibu Hanna . “hm baiklah.”
Berjalan
kaki sendirian di temani dengan head set kesayangannya bersama semilir angin
menyejukan . gendang telinga gadis ini dipenuhi dengan lantunan lagu milik
Shawn mendes yang berjudul Imagination .
Setelah
membeli sedikit cemilan dan tak melupakan Ice cream , Hanna kembali berjalan
pulang . di tengah perjalanan ada sosok yang tak asing bagi Hanna ya seorang
Alden yang sejak tadi mengusik fikirannya itu sekarang berada di hadapannya ,
di lapangan komplek tepatnya.
Mata
cokelat nya bertemu dengan mata teduh milik Alden. untuk
beberapa detik mereka saling bertatapan . semacam sengatan listrik tarikan
lengan Alden membuat Hanna terkejut dan segera memalingkan wajahnya ke arah
lain , pipinya memanas . “ haruskah disaat seperti ini aku terlihat salah
tingkah” gumamnya dalam hati
“ Hanna ,
kau sama sekali tidak mengenaliku?” ucap Alden sedikit menuntut.
Bola mata hazel milik Hanna membulat sempurna “ hah ? a
ap apa maksudmu pak? Tentu saja a aku mengenalimu ,kau guru ku” dengan sedikit
gerakan Hanna berhasil melepaskan genggaman tangan Alden di lengan nya .ia
langsung berbalik dan berlari menuju rumahnya .
Hatinya masih berdetak sangat kencang. setelah sampai
kerumah Hanna lantas masuk kedalam kamar entah sudah berapa lama dia memikirkan
maksud dari ucapan pak Alden itu dan membuat kepalanya pening luar biasa
“ Ah ada apa sebenarnya, tatapannya tadi aku seperti telah lama mengenalnya
lalu genggaman nya arghhh , sial kenapa kepalaku sangat sakit aaahhhhh” teriak
Hanna frustasi
“ Hanna ada apa ? buka pintu nya sayang kenapa kau
berteriak Hanna Hanna cepat buka pintunya” ibu hanna menggedor pintu kamar
putrinya dengan gusar .
Tidak
ada pergerakan sama sekali dalam kamarnya ,ia semakin khawatir jika terjadi apa
apa dengan putri kesayangannya itu ia bergegas menggambil kapak di gudang untuk
mendobrak pintu kamar Hanna yang terkunci.
Brakk
brakk gubrakk
Pintu kamar Hanna berhasil di dobrak paksa oleh Alden iya
Alden dia langsung menyusul Hanna kerumahnya. ibunya dengan segera menghampiri
putrinya yang terkapar di bawah kasurnya ... Hanna pingsan .
Alden dan Ibu Hanna segera melajukan
mobil membawa Hanna ke rumah sakit terdekat.ia terlalu takut terjadi sesuatu
pada Hanna, ayah Hanna yang sedang diluar negeripun langsung flight setelah
mendengar kabar putrinya yang sedang tidak baik baik saja.
Setelah sampai ke rumah sakit Hanna langsung
ditangani oleh seorang dokter
_______________________________________________________________________
Ending
_______________________________________________________________________
Titik terang
“kondisi
nya baik tetapi ada sedikit guncangan yang memaksa kerja otaknya, tenang saja
bu Hanna baik baik saja” ucap dokter yang menangani Hanna.
“
Terima kasih banyak nak Alden jika kau tidak datang ke rumah tadi ibu tidak tau
apa yang akan terjadi pada Hanna . aku harap ingatannya kembali dan dia bisa
mengingatmu sebagai kekasihnya.” . “maaf aku tak bisa
membantunya mengingatmu nak Alden , aku takut akan terjadi hal buruk pada
putriku” lanjut nyonya Jung setengah terisak
“
aku lebih bahagia melihatnya sehat bu sungguh hati ku terasa sesak setiap kali
melihat nya terluka” Alden menghela nafas berat “ ah ya dia menjadi lebih
dingin sekarang” lanjutnya sedikit terkekeh .
“
heyy tetapi kau masih sangat menyukai putriku bukan kau sampai beralih menjadi
guru saat mendengar Hanna pindah ke SMA Awan Putih”
“
haha tentu saja bu aku sangat sangat sangat menyukainya, hanna
yang memberi tahumu bu? ya tapi sekarang sepertinya aku akan
meninggalkan profesiku sebagai guru, pasien disini lebih membutuhkan ku ”
Obrolan
mereka terpotong oleh seorang suster yang memberitahu bahwa Hanna sudah sadar .
dengan gerakan cepat Alden memasuki kamar rawat Hanna dan memeriksanya .
“ Kau merasa lebih baik Hanna?” tanya Alden pada Hanna
“hm, better pak” balas Hanna
“ Kau mengenaliku?
“tentu saja , kau dokter yang menanganiku sekarang dan
kau juga yang menghukum ku berlali 8 putaran tempo hari bukan pak?”
Alden
terdiam , lalu tersenyum kecut . “ Baiklah jaga dirimu baik baik nona jung
panggil suster jika kau butuh sesuatu” helaan nafas chanyeol kembali terdengar
“ Kak Alden !! kau tidak mau memeluk kekasihmu
ini hah ?” teriak Hanna
Mata Alden membulat “ k ka kau ha hanna kau
mengenaliku?”
“ya” ucap Hanna sambil menahan airmata
Alden
menghambur ke pelukan Hanna
“ Kak kau menangis? Hey bagaimana bisa dokter
yang menyamar jadi guru killer ini menangis” ucap Hanna
“ Cihh tega sekali kau melupakan ku 8 bulan
ini, aku tersiksa Hanna , sangat tersiksa jangan lupakan aku lagi aku mohon,
aku tidak akan marah kepadamu lagi sungguh” ucap Alden
Tiga hari Hanna di rawat , tiga hari juga
Alden tidak beranjak dari kamar Hanna ,terkecuali dia harus keluar mengambil
makanan atau mandi .
Flash back
“Kak Alden tunggu aku , jangan marah kau
hanya salah paham!” teriak Hanna yang sama sekali tak di gubris oleh Alden.
Hanna terus berlari menyusul Alden dia ingin
menjelaskan bahwa dirinya dan Delta hanya sahabat dan yang Alden lihat Hanna
sedang menggenggam tangan Delta , sebenarnya saat itu Delta sedang curhat
tentang keadaan kelurgaanya yang sedang tiak baik saat itu. Hanna hanya mencoba
menguatkan Delta sebagi seorang sahabat . tetapi keadaanya buruk saat Alden
tiba tiba datang dan tanpa pamit dia langsung pergi meninggalkan Hanna yang
sedang ingin mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
“Kak ku mohon berhentilah sebentar . aku bisa
menjelaskan semuanya”
Ciiittttttt...
Brakk.... Bruk..Brakk Brakk.
Terdengar suara rem berdecit ditemani sebuah benturan
yang sangat keras .
Alden berbalik dan terbelalak . Hanna terbaring lemah
dengan darah yang tak berhenti mengamen dari kepalanya .
Flash
back end
“ Maafkan aku Hanna , jika saja dulu aku tak meninggal
kan mu, mungkin kau akan selalu mengingatku sampai sekarang” ucap
Alden bersalah
“ Tidak Kak itu salahku karna tidak
memperhatikan jalan, berhenti menyalahkan dirimu kita jalani lagi semuanya dari
awal”
“Jadi selama ini mimpi mimpi ku itu adalah sebuah
potongan ingatanku yang menghilang?”
Ya begitulah kenyataannya . mimpi yang
awalnya kuanggap tak berarti ternyata itu adalah potongan ingatanku yang
hilang. Higga kini semua telah kembali seperti dulu yang baik baik saja.
Sebuah benang kusut akan semakin kusut saat kau tak
segera memperbaikinya.
Komentar
Posting Komentar